Minggu, 11 Mei 2014

APROKSIMASI KESALAHAN

APROKSIMASI KESALAHAN

Secara umum :
q   Salah mutlak dari penjumlahan dua pengukuran sama dengan jumlah salah mutlak dari kedua pengukuran.
q   Jumlah maksimum dari penjumlahan dua pengukuran adalah jumlah hasil pengukuran maksimum dari kedua pengukuran.
 Jumlah minimum dari penjumlahan dua pengukuran adalah jumlah hasil pengukuran minimum dari kedua pengukuran.

Secara umum :
q   Selisih maksimum dua pengukuran adalah selisih hasil pengukuran maksimum (terbesar) pertama dan hasil pengukuran minimum (terkecil) kedua.
q   Selisih minimum dua pengukuran adalah selisih hasil pengukuran minimum (terkecil) pertama dan hasil pengukuran maksimum (terbesar) kedua.
Secara umum :
q   Hasil kali maksimum dua pengukuran adalah ukuran maksimum pertama dikalikan ukuran maksimum kedua.
q   Hasil kali minimum dua pengukuran adalah ukuran minimum pertama dikalikan ukuran minimum kedua.
Diketahui dua hasil pengukuran sebagai berikut : Hasil pengukuran pertama 4,1 cm dan Hasil pengukuran kedua 2,9 cm.
Tentukan :
  1. Jumlah maksimum dan minimum
  2. Selisih maksimum dan minimum
  3. Hasil kali maksimum dan minimum

Penyelesaian
Satuan ukuran terkecil = 0,1 cm
Salah mutlak = 0,05 cm
Hasil pengukuran pertama
Batas atas = 4,1 + 0,05 = 4,15 cm
Batas bawah = 4,1 - 0,05 = 4,05
Hasil pengukuran kedua
Batas atas = 2,9 + 0,05 = 2,95 cm
Batas bawah = 2,9 – 0,05 = 2,85
Jumlah maksimum :
4,15  + 2,95  = 7,10 cm
Jumlah minimum ;
4,05 + 2,85 = 6,90 cm
Selisih maksimum :
4,15 - 2,85 = 1,30 cm
Selisih minimum :
4,05 - 2,95 = 1,10 cm
Hasil kali maksimum :
4,15  x 2,95 = 12,2425 cm
Hasil kali minimum ;
4,05 x 2,85 = 11,5425 cm


TV Edukasi SMA (Persamaan Lingkaran)

TV Edukasi SMP Mengitung panjang garis singgung yg ditarik melalui titik di luar lingkaran

Rumus Cepat Matematika Berhitung FPB KPK Tingkat Lanjut

TV Edukasi SD (Menghitung Luas Segitiga)

TV Edukasi SD ( Konsep Pembagian)

TV Edukasi SD (Sifat Pertukaran Komutatif)

TV EDUKASI SD (Perkalian Pecahan)

Jumat, 09 Mei 2014

Matematika (dari bahasa Yunaniμαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaranstrukturruang, dan perubahan. Para matematikawanmencari berbagai pola,[2][3] merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.[4]
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika sepertibilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting".[5] Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."[6]
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahanperhitunganpengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulisArgumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya EuklidesElemen.
Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, diIndia pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zamanRenaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.[7]
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alamteknikkedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologiMatematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan.
Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.